Tiga Cara Menentukan Waktu

Aef Setiawan
2 min readNov 20, 2019

--

https://www.sabbathtruth.com/faq/advanced-topics/the-day-of-the-sun

Seorang teman yang bekerja di Jerman bercerita orang Jerman begitu presisi menentukan waktu bertemu. Misal jam 9.30 atau 9.35. Ada jam berikut menitnya. Hebatnya lagi, kata kawan saya itu, mereka akan ada ditempat sesuai waktu yang disepakati.

Ini cerita yang menarik tentang bagaimana menghargai waktu. Tapi, seperti biasa, saya selalu skeptis hal-hal baik bisa diterapkan di Indonesia. Tapi saya tidak ingin berburuk sangka kepada bangsa sendiri. Saya anggap orang Indonesia punya keunikan sendiri urusan waktu.

Jika saya tidak keliru, selama 24 tahun hidup di Indonesia, mereka punya tiga cara unik menentukan waktu pertemuan.

Pertama menentukan waktu berdasarkan kondisi hari. Pagian, siangan, sorean, dan malaman. Jika menelpon orang untuk janjian bertemu, suara di seberang akan bilang, “gimana kalau malaman aja?”. Saya tidak tahu apakah ada bangsa lain yang menggunakan cara serupa. Tapi saya haqul yaqin ini adalah keunikan orang Indonesia.

Kedua berdasarkan waktu shalat. Misal habis dzuhuran, habis asharan, habis magrib dan habis isya. Habis shubuh ada, tapi biasanya hanya dipakai oleh muslim relijiyes. Ini cara menentukan waktu yang khas Indonesia. Umat Islam dibelahan bumi lain, belum tentu seperti ini.

Ketiga menentukan waktu menggunakan akhiran “an”. Jam satuan, jam dua-an jam tiga-an. “Nanti aku jemput kamu jam dua-an ya”, janji seorang yang akan menjemputnya temannya. Ini juga, saya rasa, otentik Indonesia punya. Saran saya, negara harus segera mematenkan agar Malaysia tak mengakuinya.

--

--