Strategy Cashflow Dalam Facebook Ads

Aef Setiawan
2 min readNov 24, 2020

--

unsplash.com

Facebook ads tidak sebatas mengatur dashboard iklan. Ada aspek lain yang juga sangat penting yaitu cash flow.

Cash flow adalah uang masuk dan uang keluar. Dalam bahasa Indonesia, namanya Arus Kas. Dalam bisnis Cash flow itu ibarat bernafas.

Jika kita bisa bernafas dengan lancar hidup kamu akan normal. Sebaliknya, jika bernafas saja sulit, ah sudahlah.

Nah, ditulisan kali ini saya mau sharing tentang cash flow dalam beriklan dan bagaimana menyusun strategy supaya cash flow aman. Khususnya untuk yan memulai dengan modal kecil.

Cash Flow Iklan

Agar iklan kamu jalan, kamu harus membayar sejumlah uang ke facebook. Sebut saja 50.000 per hari. Artinya uang kamu akan keluar sejumlah itu per harinya.

Kemudian kamu menjual barang dengan Gross Profit senilai 50.000 rupiah. Jika dalam sehari laku satu produk saja, maka hasilnya cukup untuk iklan esok hari.

Jadi, supaya kamu bisa ngiklan terus kamu harus bisa closing minimal 1 produk. Jika ingin mendapat hasil yang lebih besar, tentu harus closing lebih banyak.

Sampai sini, saya harap kamu bisa memahami maksud saya.

Sekarang, kita ngomongin strategi.

Sebisa Mungkin Jangan COD

Kalau modal kecil jangan menggunakan sistem Cost on Delivery. Kenapa? Karena COD itu mirip seperti jualan tapi dihutangin. Orang beli barang tapi gak bayar langsung.

Jika kamu berhasil closing satu sepatu dengan Gross Profit 50.000, dengan sistem COD kamu baru nerima uangnya setelah 3–6 hari. Karena dalam sistem ini, konsumen baru bayar setelah barang sampai.

Ini akan menggangu Cash flow. Kamu gak punya biaya iklan selama hampir satu minggu kedepan. Akibatnya kamu gak bisa dapat konsumen baru, dan akhirnya bisnis tersendat karena iklannya mati.

Tapi bagaimana jika harus COD?

Caranya ya harus punya backup dana minimal 7 kali lipat budget iklan harian. Misal budget harian 50.000, maka 50.000 x 7 = 450.000.

Artinya untuk bisa terus ngiklan dalam sistem COD, kamu harus menyiapkan dana sebesar 450.000 dahulu setiap minggunya.

Oke, ini asumsi cuma 50.000 sehari. Jika sudah 500 ribu, 1 juta atau 10 juta per hari, silahkan dikalikan sendiri.

--

--