Pentingnya Value Proposition Canvas Dalam Membuat MPV

Aef Setiawan
2 min readOct 16, 2018

--

unsplash.com

Membuat Value Proposition Canvas (VPC) itu sangat penting karena akan menjadi acuan dalam membuat Minimum Viable Product (MPV). Kaitannya ialah dengan fitur yanga dalam MPV. Tidak tepat dalam merumuskan VPC maka kemungkinan tidak tepat pula bentuk MPV.

Setidaknya ada dua hal yang akan terjadi jika kita asal-asalan dalam membuat VPC. Pertama fitur MPV tidak sesuai dengan masalah yang dihadapi calon konsumen, berikut juga solusi yang kita tawarkan. Yang kedua ia kan menguras energi developer dalam membuat MPV. Karena MPV-nya bisa tidak valid. Dan kalau tidak valid? Ya harus bikin lagi.

Belajar dari pengalaman saya menyusun VPC untuk untuk pedihelp.id, saya mau sharing beberapa langkah yang harus diperhatikan. Siapa tau banyak membantu.

Susun Prioritas Pain dan Gain

Pain adalah masalah atau kesulitan yang dihadapi calon konsumen. Karena pedihelp adalah layanan penyedia tenaga kerja untuk kebersihan dan perbaikan, maka ada satu pain dan gain prioritas yang menjadi asumsi (ya, masih asumsi karena saat saya menulis ini, MPV nya masih tahap validasi).

Pain : Kesulitan Mencari pekerja

Gain : Memudahkan pencarian tenaga kerja

Buat Minimum Viable Product

Maka berdasarkan dari VPC itu saya buat MPV yang bisa menjadi solusi agar calon konsumen bisa mendapat pekerjaan lebih mudah. Maka fitur-fitur yang saya sediakan adalah:

  1. Fitur pilihan masalah yang akan diselesaikan. Yaitu kebersihan dan perbaikan.
  2. Fitur posting masalah yang ingin diselesaikan. Yaitu fitur dimana konsumen bisa menuliskan deskripsi masalahnya, semisal butuh buat bersihin taman ukuran 5x3.

Jadi ketika diluncurkan dalam bentuk website, saya hanya fokus pada dua fitur itu saja. Soal tampilannya tidak sempurna, copy-nya tidak bagus, tak masalah.[]

--

--