Pelangi Pedesaan : Catatan singkat jalan-jalan

Aef Setiawan
2 min readNov 17, 2019

--

Urusan makan saya bagi jadi dua. Pertama makan untuk kebutuhan. Kedua makan sebagai rekreasi. Untuk yang pertama saya biasanya tidak pilih-pilih. Yang penting layak makan. Untuk yang kedua, saya cenderung pilih-pilih berdasarkan rekomendasi rasa atau estetikanya.

Kebetulan industri kuliner di Purwokerto sedang tumbuh. Banyak tempat kulineran baru. Jadi, rekreasi cukup di dalam kota saja. Namun, saya tidak pernah mendokumentasikan atau mengulasnya. Baik di instagram atau menulisnya di blog.

Tapi kali ini saya coba ceritakan pengalaman kulineran ke pelangi pedesaan. Saya gak ngulas secara mendalam, hanya cerita ringan. Semacam catatan.

Lokasinya gak jauh-jauh amat dari Purwokerto. Tepatnya di Banjaranyar, Sokaraja, Dusun I, Kecamatan Sokaraja.

Saya gak perlu menjelaskan alamatnya ya. Sudah jelas dan terang benderang di google maps. Sedikit tambahan info, jalan menuju ke lokasi mulus banget. Tampaknya usia aspalnya belum lama.

Seperti namanya, rumah makan ini memang ada di pedesaan. Meskipun gak ada pelanginya sih. Di depannya ada hamparan sawah yang luas. Namun sayang kami datang setelah musim panen. Kami hanya melihat tumpukan jerami.

Interiornya dikonsep asri. Terdiri dari banyak gazebo bambu. Dikelilingi taman bunga dan kolam ikan buatan. Airnya agak butek sih, tapi ikannya masih kelihatan. Di dekat pintu masuk ada semacam pendopo. Lumayan luas.Nyaman untuk pertemuan.

salah satu sudut rumah makan

Sekarang kita bahas menu makanan. Menunya ada banyak. Mulai dari olahan ikan bawal, patin, lele, dan ayam dan sayur-sayuran. Untuk minuman ada jus mangga, apel, jeruk hingga es kelapa. Dengan menu sebanyak ini, pasti mereka punya manajemen stok yang bagus.

Kami pesan pepes patin bambu dan ayam betutu Bali. Nasi dan es kelapa. Kombinasi makan siang yang mantap. Apalagi paginya kami sengaja tidak sarapan.

sorry, fotonya gak bagus. Hha

Pepes patin ini lembut, bumbunya meresap dan rasanya tidak pedas. Cocok untuk manusia berlambung sensitif. Keistimewaannya ada pada cara penyajian yang unik. Disuguhkan diatas bilah bambu. Kesan ndesanya berasa.

Selanjutnya ayam betutu. Kami akui ini ayam betutu paling enak yang pernah kami makan. Daging ayamnya lembut. Dilumuri bumbu kuning, kental dan pedas dalam jumlah melimpah. Recomended banget untuk kamu yang suka pedas.

Potret salah satu pengunjung.

Tanpa terasa, kami duduk dipendopo hampir dua jam. Apa yang tersaji di meja tandas kami lahap. Oh ya, tempat ini tidak dikonsep untuk makan sendirian. Jadi, usahakan datang beramai-ramai.

--

--