Aef Setiawan
Oct 28, 2020

Kemarin saya nonton Video Sadhguru. Seorang Yogi kondang. Beliau bilang begini. Orang bertindak berdasar pada siatuasi, bukan keinginan.

Pendapatnya menginpirasi saya untuk merencanakan lebih baik. Sebelumnya jika berencana saya menyusun keinginan.

Saya ingin punya bisnis sebelum lulus kuliah. Saya ingin ingin dapat income bersih 5 juta. Dulu, buat saya, rencana sama dengan keinginan.

Sebagian ada yg tercapai, tapi lebih banyak yg enggaknya. Kalau tercapai saya happy. Kalau enggak saya kecewa. Ya memang begitulah efek samping dari keinginan.

Tapi sekarang saya belajar merencanakan berdasarkan situasi. Karena saya yakin jika siatuasi nya berubah, maka perilaku saya juga berubah.

Misal begini, saya ingin membangun sebuah bisnis yg berjalan otomatis. Hanya saya dan laptop saja. Tanpa perlu karyawan. Ketika saya bangun, otomatis saldo bertambah.

Itu keinginan saya. Sekarang situasinya bagaimana?

Situasinya sekarang saya baru saja pecah telor. Maksudnya baru ada satu pembeli. Maka jika baru satu pembeli, maka saya harus mengubah situasinya dulu.

Misal menjadi 100 penjualan per bulan. Ketika sudah 100 pembeli bisa jadi relevan ngomongin rencana otomasi sistem.

Ngomongin Otomasi sistem tapi pembeli baru satu adalah cara terbaik buat buang-buang waktu.

Ketimbang sibuk ngobrolin keinginan, PR saya adalah bagaimana caranya ngubah siatuasi dulu. Dari yg cuma 1 jadi 100.

Angka 100 adalah Millestone..