Menentukan Fokus Produk

Aef Setiawan
3 min readAug 30, 2018

--

pixabay.com

Mulanya saya berpikir begini. Saya bisa menghasilkan uang dengan menjual apa saja yang mungkin dijual untuk semua segmen pasar. Maka, ketika saya punya produk jasa kebersihan, jasa renovasi, dan perbantuan (outsource), semuanya tak jual.

Hasilnya? Nothing. Hampir setahun bisnis berjalan, saya masih kesulitan mendefinisikan siapa segmen dan produk apa saja yang paling dibutuhkan oleh pasar. Saya buang-buang ? bisa jadi.

Pengen jual apa saja atau pengen buka cabang dimana-mana adalah kecendrungan pebisnis pemula. Apalagi pebisnisnya millenial seperti saya. Pengennya instan, mungkin akibat kebanyakan makan Indomie.

Maklumlah, millenial kebanyakan terjebak pada mitos multitasking. Mengerjakan banyak hal dalam sekali hentakan. Padahal bisnis itu ya harus fokus. Lebih jauh, fokus pada satu produk tertentu saja.

Nah, pertanyaannya bagaimana kita menentukan fokus terhadap produk? Belajar dari pengalaman, saya akan coba uraikan secara ringkat. Semoga bisa membantu.

Menemukan Pasar

Jika kamu punya 3 jenis produk, seperti bisnis saya, dan kamu tidak tahu siapa pasar dari produkmu, maka yang kamu lakukan adalah mencoba menjual semuanya dahulu.

Selanjutnya tentukan berapa lama kamu menjual 3 produkmu di pasar. Apakah 1 bulan, 2 bulan, atau 3 bulan. Tapi kalau bisa lebih cepat. misalnya hanya 1 bulan saja. Jangan terlalu lama. Karena tujuannya adalah ujicoba, untuk mencari tahu siapa pasarnya.

Terakhir ukur. Dari 3 produk mana yang paling diterima oleh pasar. Ngukurnya bisa kualitatif atau kuantitatif. Secara kuantitatif misalnya, Pilih produk mana yang paling banyak terjual dan dipakai konsumen. Jika sudah ada, fokuslah pada produk yang paling laku ini.

Kalau gak ada? Ya coba bikin lagi..

Jadi ini mirip seperti menemar 3 jenis biji bijian di beberapa media tanam. Biji apa dan dimana ia bisa tumbuh, itu yang harus dirawat. Jadi kalau sudah menemukan biji dan media tanam yang cocok fokus dulu disitu.

Mendefinisikan Pasar

Jika sudah menemukan pasar, selanjutnya adalah melakukan pendefinisian. Definisi paling dasar harus bisa menjawab siapa mereka, bagaimana daya beli mereka, dan apa masalah mereka yang bisa kamu selesaikan.

Saya misalnya mendefinisikan pasar pedihelp.id sebagai berikut:

Perusahaan yang butuh perawatan kebersihan kantor maupun bangunan secara rutin, namun secara keuangan tidak efisien untuk membayar office boy full time, dan memiliki anggaran kebersihan per bulan Rp.600.000

Jadi pasar saya adalah mereka yang butuh layanan kebersihan namun tidak tidak efisien jika harus merekrut OB full time. Maka kamu memberikan solusi dengan menawarkan jasa tenaga kebersihan yang bekerja paruh waktu.

Iterasi Produk

Setelah pasar terdefinisi selanjutnya melakukan iterasi produk. Iterasi itu sederhanya perbaikan-perbaikan terhadap produk agar tetap relevan di pasaran. Saya selalu melakukan iterasi terhadap Standar Operasional Procedur (SOP) dari waktu ke waktu. Memperbaharui fitur dan upgrade skill pekerjanya.

Iterasi ini penting agar produk yang kamu tawarkan tetap relevan bagi konsumen. Karena kebutuhan dan masalah mereka hari ini berubah cepat. Hari ini masalah mereka ini, besok sudah ganti . Hari ini produkmu menyelesaikan masalah mereka, tapi besok belum tentu. Oleh karenanya, iterasi selain penting juga harus cepat.

***

Tulisan ini saya sarikan dari pengalaman mengelola pedihelp.id dalam setahun terakhir. Kedepan, saya akan kembali menceritakan beberapa pengalaman. Sebagian besar diantaranya adalah kisah kekeliuran. Tapi bukan untuk ditiru, tapi untuk bisa dipetik hikmahnya agar tak mengulangi kesalahan yang sama.

Salam.

--

--

No responses yet